KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA PADA TEKS DRAMA TEATER PERANG DAN DAMAI KARYA MARIANUS MANTOVANNY TAPUNG

Penulis

  • I GUSTI AYU TIRTA NINGSIH Universitas PGRI Mahadewa Indonesia Penulis

Kata Kunci:

Ketidaksantunan Berbahasa, Drama, Perang dan Damai

Abstrak

Karya drama Marianus Mantovanny Tapung, Perang dan Damai, menjadi subjek studi deskriptif kualitatif tentang ketidaksopanan berbahasa ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan berbagai tindakan tutur yang dapat ditemukan dalam karya teater Marianus Mantovanny Tapung, Perang dan Damai. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan ketidaksopanan berbahasa yang dapat ditemukan dalam teks tersebut. Diharapkan, temuan dari penelitian ini dapat membantu mengurangi ketidaksopanan berbahasa di antara pengguna bahasa, khususnya di Indonesia, serta mampu berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan prinsip-prinsip kesantunan berbahasa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan catat. Pada teks drama teater yang berjudul Perang dan Damai karya Marianus Mantovanny Tapung ditemukan 45 tindak tutur, dengan rincian, 7 kutipan penggunaan tindak tutur asertif, 14 penggunaan tindak tutur direktif, 2 kutipan penggunaan tindak tutur komisif, 2 kutipan penggunaan tindak tutur ekspresif, 2 kutipan penggunaan tindak tutur deklaratif, dan 15 kutipan penggunaan tindak tutur rogatif. Adapun prinsip atau maksim kesantunan berbahasa yang dilanggar sehinga menyebabkan terjadinya ketidaksantunan berbahasa pada teks drama teater yang berjudul Perang dan Damai karya Marianus Mantovanny Tapung adalah pelanggaran terhadap maksim penghargaan, maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, dan maksim kesimpatian.

 

Marianus Mantovanny Tapung's play, War and Peace, is the subject of this descriptive qualitative study on language impoliteness. This study aims to identify and describe the various speech acts that can be found in Marianus Mantovanny Tapung's theater work, War and Peace. In addition, this study also aims to identify and describe the language impoliteness that can be found in the text. Hopefully, the findings of this study can help reduce language impoliteness among language users, especially in Indonesia, and be able to speak well and correctly in accordance with the principles of language politeness. The data collection method used in this research is the listening and note-taking method. In the text of the theater drama entitled War and Peace by Marianus Mantovanny Tapung, 45 speech acts were found, with details, 7 quotes of the use of assertive speech acts, 14 quotes of the use of directive speech acts, 2 quotes of the use of commissive speech acts, 2 quotes of the use of expressive speech acts, 2 quotes of the use of declarative speech acts, and 15 quotes of the use of rogative speech acts.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-28