STRATEGI GURU DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN JUMLAH SISWA YANG MINIM: STUDI KASUS DI SD NO. 5 PELAGA BADUNG

Abstrak

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia. Strategi pengelolaan kelas merupakan suatu kegiatan dalam bertindak menciptakan kondisi kelas agar kondusif, sehingga siswa belajar dengan optimal, aktif dan menyenangkan. Setiap sekolah tentunya memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri, seperti halnya yang ada di SD No 5 Pelaga Badung yang memiliki jumlah siswa yang minim. Strategi guru dalam mengelola kelas dengan jumlah siswa yang minim menjadi suatu hal yang menarik untuk dibahas. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1). Bagaimana strategi guru dalam mengelola kelas dengan jumlah siswa yang minim di SD No 5 Pelaga Badung?, (2). Apa saja  kendala yang dihadapi?, (3). Bagaimana upaya guru dalam mengatasi kendala dalam mengelola kelas dengan jumlah siswa yang minim di SD No 5 Pelaga Badung?. Teori yang digunakan adalah teori interaksi, teori kontruktivisme dan teori motivasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumen dan studi kepustakaan. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu strategi terdiri dari tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kendala yang dihadapi guru yaitu kendala internal dan kendala eksternal.  Kendala internal meliputi sikap belajar siswa yang monoton, rendahnya motivasi belajar peserta didik. Kendala eksternal meliputi kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, jauhnya akses dengan kota sehingga susah mencari media pendukung. Upaya guru dalam mengatasi kendala yaitu memberikan motivasi yang positif kepada anak, memberikan penghargaan atau apresiasi kepada peserta didik, membuat sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembelajaran, menganggarkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Education is a conscious and planned effort to create a learning atmosphere and learning process so that students actively develop their potential to have spiritual religious strength, self-control, personality, intelligence and noble morals. Classroom management strategy is an activity in acting to create conducive classroom conditions, so that students learn optimally, actively and enjoyably. Each school certainly has its own weaknesses and strengths, such as in SD No. 5 Pelaga Badung which has a minimal number of students. The teacher's strategy in managing a class with a minimal number of students is an interesting thing to discuss. The formulation of the problem in this study is (1). What is the teacher's strategy in managing a class with a minimal number of students in SD No. 5 Pelaga Badung?, (2) What are the obstacles faced?, (3). How do teachers overcome obstacles in managing a class with a minimal number of students in SD No. 5 Pelaga Badung?. The theories used are interaction theory, constructivism theory and motivation theory. This study uses qualitative research. Data collection methods used are observation, interviews, document studies and literature studies. The collected data were analyzed using qualitative descriptive analysis methods with steps of reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study obtained were strategies consisting of three stages, namely planning, implementation and evaluation. The obstacles faced by teachers were internal and external obstacles. Internal obstacles include monotonous student learning attitudes, low student learning motivation. External obstacles include lack of adequate facilities and infrastructure, far access to the city so that it is difficult to find supporting media. Teachers' efforts to overcome obstacles include providing positive motivation to children, giving awards or appreciation to students, creating supporting facilities and infrastructure for learning activities, budgeting the facilities and infrastructure needed.