IMPLEMENTASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA TERHADAP DIMENSI KREATIVITAS SISWA KELAS 5DI SD NEGERI 6 PENATIH DENPASAR TIMUR
Kata Kunci:
Projek P5, Kreativitas, Kurikulum Merdeka, Pendidikan KarakterAbstrak
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan bagian integral dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan membentuk karakter dan mengembangkan kompetensi peserta didik, termasuk dimensi kreativitas. Penelitian ini bertujuan mengkaji pelaksanaan projek P5 di SD Negeri 6 Penatih, khususnya dalam mengembangkan kreativitas siswa kelas V. Permasalahan yang dikaji meliputi (1) implementasi projek, (2) kendala yang dihadapi guru dan siswa, serta (3) strategi pengembangan kreativitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta landasan teori konstruktivisme, behavioristik, dan ekologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan projek dilakukan secara sistematis meskipun dihadapkan pada keterbatasan waktu, partisipasi siswa, dan fasilitas. Upaya pengembangan kreativitas siswa dilakukan melalui pembelajaran yang partisipatif, kontekstual, dan kolaboratif, sejalan dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.
The implementation of the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5) is an essential part of the Merdeka Curriculum, aiming to develop students’ character and creativity. This study examines the application of P5 at SD Negeri 6 Penatih with a focus on enhancing creativity among fifth-grade students. The research addresses (1) the implementation process, (2) challenges encountered by both teachers and students, and the (3) strategies used to foster creativity. Employing a descriptive qualitative approach through observation, interviews, and documentation, and supported by constructivist, behaviorist, and ecological theories, the study found that the P5 project was systematically carried out. Despite facing constraints in planning, participation, and facilities, the project effectively encouraged creativity through contextual, participatory, and collaborative learning in line with Pancasila values.
